Kamis, 23 Februari 2017

Mencetak Wirausahawan Teknologi

Jumlah pengangguran di Indonesia saat ini lebih dari 38 juta orang. Sebagian diantaranya adalah para sarjana. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Karena itu, UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta mencanangkan program mencetak para wirausaha. Mereka diharapkan bisa mandiri secara ekonomi dan memberikan manfaat bagi orang lain.

Pembantu Ketua III UNIVERSITAS AMIKOM, Muhammad Idris P MM, mengungkapkan, pihaknya telah mencanangkan visi 10 persen dari jumlah lulusan bisa menjadi wirausahawan. Berbagai upaya dan dukungan pun diberikan untuk mewujudkan visi tersebut. Salah satunya dengan memberikan mata kuliah kewirausahaan. Mata kuliah itu tidak membahas tentang definisi wirausaha, tapi lebih menekankan tentang bagaimana memulai dan menjadi wirausaha.

Tahun ini mata kuliah kewirausahaan ini akan diberikan selama dua semester. Harapannya, mahasiswa dapat lebih terpacu untuk menjadi wirausahawan, ungkap Idris. Pihak kampus, lanjut Idris, juga memberikan dukungan lain kepada mahasiswa untuk berwirausaha. Antara lain dengan memberikan bantuan modal Rp 3 juta.

Mahasiswa dipersilakan untuk mengajukan proposal usaha yang akan dikembangkan. Setiap proposal diajukan oleh tiga orang.Ini dimaksudkan agar mahasiswa bisa membangun jaringan dan kerjasama yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan usahanya. Proposal yang masuk akan kami seleksi. Yang realistis dan bagus, akan diberikan bantuan modal Rp 3 juta. Dana ini sifatnya pinjaman dan dikembalikan tanpa bunga, jelas Idris.

Dana Rp 3 juta itu, diperlukan untuk penambahan modal berwirausaha. Sebab mahasiswa tentu sudah memiliki modal lain yang diperlukan, seperti perlengkapan, tempat, atau pasar yang siap digarap. Pihak kampus, kata Idris, juga memberikan bimbingan kepada mahasiswa untuk memulai usaha tersebut.
Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mengelola unit usaha di kampus. Saat ini AMIKOM memiliki 10 unit usaha yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Amikom (BUMA). Unit usaha tersebut adalah RB TV, TE-CS Computer Shop, PT Mataram Surya Visi, MQ FM, Amikom.Net, Sisco Networking Academy, internet service provider Time Excelindo, dan AMIKOM Training Center.

Sejumlah pemerintah daerah telah menjalin kerjasama dengan unit usaha itu. Diantaranya Pemda Sragen, Jawa Tengah, dalam hal pengadaan jaringan IT di lingkungan kerjanya. Mahasiswa bisa belajar mengelola bisnis di unit usaha ini. Mereka juga dapat penghasilan. Banyak diantara mereka yang kemudian direkrut oleh perusahaan besar. Tapi banyak juga yang memutuskan untuk menjadi wirausaha, papar Idris.
Upaya dan dukungan yang diberikan kampus sudah bisa terlihat hasilnya. Menurut data wisudawan angkatan ke 19 dan 20 tahun 2006, yang jadi wirausahawan sudah lebih dari 10 persen. Ke depan, target lulusan yang menjadi wirausahawan akan dinaikkan menjadi 20 persen.

Sebagian besar lulusan yang berwirausaha, berhubungan dengan dunia TI. Misalnya service dan maintenance komputer, penjualan software, konsultan TI, jual beli HP, warnet, dan sebagainya. Tapi ada juga yang tidak berhubungan dengan TI namun tetap membutuhkan dukungan teknologi. Misalnya usaha peternakan. Sekarang semua jenis usaha membutuhkan Ti untuk pengembangannya. Tidak ada yang bisa lepas dari TI, tuturnya.

SDM berkualitas
Humas dan staf ahli marketing UNIVERSITAS AMIKOM, Dr Abidarin Rosidi SE MMA, menambahkan, secara umum, pihak pengelola memang memrogramkan pencetakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuannya agar setelah lulus, mahasiswa bisa berkiprah baik sebagai wirausahawan maupun karyawan.
Hal itu dilaksanakan dengan berbagai metode. Pada saat mahasiswa masuk misalnya, diberikan pelatihan super unggul (PSU) yang merupakan pengembangan dari Achievement Motivation Training (AMT). Pelatihan ini bertujuan untuk mengolah dan membentuk sikap mental mahasiswa yang bagus sehingga ketika lulus menjadi para profesional yang handal. Pengembangan soft skill juga dilakukan. Misalnya dengan melakukan training kecerdasan emosi, kewirausahaan, kecerdasan spiritual, dan sebagainya, ujarnya.
Dari sisi kurikulum pendidikan, porsi praktikum lebih banyak dibandingkan teori. Ini agar para mahasiswa mampu menguasai TI secara lebih komprehensif. Untuk mewujudkan itu, fasilitas laboratorium diperlengkap. Yaitu laboratorium internet dan e-commerce, broadcasting, computer dasar dan aplikasi, mirkoprosesor, multi media, jaringan computer dan sistem operasi. Fasilitas penunjang lainnya berupa perpustakaan dan ruang kuliah ber-AC.

Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, juga disediakan laboratorium praktik kerja berupa unit usaha di lingkungan UNIVERSITAS AMIKOM. Kami juga memiliki Business Placement Center atau BPC yang merupakan pusat informasi lowongan kerja, serta pusat pelatihan dan informasi alumni. BPC bersama jaringan alumni atau Jala menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk melakukan rekrutmen tenaga kerja, papar Abidarin. jar
( )
—————————————–
Sumber: Republika Online
Sumber Site :http://e-pendidikan.net/

0 komentar:

Posting Komentar