Jumlah pengangguran di Indonesia saat ini lebih dari 38 juta orang.
Sebagian diantaranya adalah para sarjana. Hal ini tentu sangat
memprihatinkan. Karena itu, UNIVERSITAS AMIKOM Yogyakarta mencanangkan
program mencetak para wirausaha. Mereka diharapkan bisa mandiri secara
ekonomi dan memberikan manfaat bagi orang lain.
Pembantu Ketua III UNIVERSITAS AMIKOM, Muhammad Idris P MM, mengungkapkan,
pihaknya telah mencanangkan visi 10 persen dari jumlah lulusan bisa
menjadi wirausahawan. Berbagai upaya dan dukungan pun diberikan untuk
mewujudkan visi tersebut. Salah satunya dengan memberikan mata kuliah
kewirausahaan. Mata kuliah itu tidak membahas tentang definisi
wirausaha, tapi lebih menekankan tentang bagaimana memulai dan menjadi
wirausaha.
Tahun ini mata kuliah kewirausahaan ini akan diberikan selama dua
semester. Harapannya, mahasiswa dapat lebih terpacu untuk menjadi
wirausahawan, ungkap Idris. Pihak kampus, lanjut Idris, juga memberikan
dukungan lain kepada mahasiswa untuk berwirausaha. Antara lain dengan
memberikan bantuan modal Rp 3 juta.
Mahasiswa dipersilakan untuk mengajukan proposal usaha yang akan dikembangkan. Setiap proposal diajukan oleh tiga orang.Ini
dimaksudkan agar mahasiswa bisa membangun jaringan dan kerjasama yang
sangat dibutuhkan untuk perkembangan usahanya. Proposal yang masuk akan
kami seleksi. Yang realistis dan bagus, akan diberikan bantuan modal Rp 3
juta. Dana ini sifatnya pinjaman dan dikembalikan tanpa bunga, jelas
Idris.
Dana Rp 3 juta itu, diperlukan untuk penambahan modal berwirausaha.
Sebab mahasiswa tentu sudah memiliki modal lain yang diperlukan, seperti
perlengkapan, tempat, atau pasar yang siap digarap. Pihak kampus, kata
Idris, juga memberikan bimbingan kepada mahasiswa untuk memulai usaha
tersebut.
Mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mengelola unit usaha di
kampus. Saat ini AMIKOM memiliki 10 unit usaha yang tergabung dalam
Badan Usaha Milik Amikom (BUMA). Unit usaha tersebut adalah RB TV, TE-CS
Computer Shop, PT Mataram Surya Visi, MQ FM, Amikom.Net, Sisco Networking Academy, internet service provider Time Excelindo, dan AMIKOM Training Center.
Sejumlah pemerintah daerah telah menjalin kerjasama dengan unit usaha
itu. Diantaranya Pemda Sragen, Jawa Tengah, dalam hal pengadaan
jaringan IT di lingkungan kerjanya. Mahasiswa bisa belajar mengelola
bisnis di unit usaha ini. Mereka juga dapat penghasilan. Banyak diantara
mereka yang kemudian direkrut oleh perusahaan besar. Tapi banyak juga
yang memutuskan untuk menjadi wirausaha, papar Idris.
Upaya dan dukungan yang diberikan kampus sudah bisa terlihat
hasilnya. Menurut data wisudawan angkatan ke 19 dan 20 tahun 2006, yang
jadi wirausahawan sudah lebih dari 10 persen. Ke depan, target lulusan
yang menjadi wirausahawan akan dinaikkan menjadi 20 persen.
Sebagian besar lulusan yang berwirausaha, berhubungan dengan dunia
TI. Misalnya service dan maintenance komputer, penjualan software,
konsultan TI, jual beli HP, warnet, dan sebagainya. Tapi ada juga yang
tidak berhubungan dengan TI namun tetap membutuhkan dukungan teknologi.
Misalnya usaha peternakan. Sekarang semua jenis usaha membutuhkan Ti
untuk pengembangannya. Tidak ada yang bisa lepas dari TI, tuturnya.
SDM berkualitas
Humas dan staf ahli marketing UNIVERSITAS AMIKOM, Dr Abidarin Rosidi SE MMA,
menambahkan, secara umum, pihak pengelola memang memrogramkan pencetakan
sumber daya manusia yang berkualitas. Tujuannya agar setelah lulus,
mahasiswa bisa berkiprah baik sebagai wirausahawan maupun karyawan.
Hal itu dilaksanakan dengan berbagai metode. Pada saat mahasiswa
masuk misalnya, diberikan pelatihan super unggul (PSU) yang merupakan
pengembangan dari Achievement Motivation Training (AMT). Pelatihan ini
bertujuan untuk mengolah dan membentuk sikap mental mahasiswa yang bagus
sehingga ketika lulus menjadi para profesional yang handal.
Pengembangan soft skill juga dilakukan. Misalnya dengan melakukan
training kecerdasan emosi, kewirausahaan, kecerdasan spiritual, dan
sebagainya, ujarnya.
Dari sisi kurikulum pendidikan, porsi praktikum lebih banyak
dibandingkan teori. Ini agar para mahasiswa mampu menguasai TI secara
lebih komprehensif. Untuk mewujudkan itu, fasilitas laboratorium
diperlengkap. Yaitu laboratorium internet dan e-commerce, broadcasting,
computer dasar dan aplikasi, mirkoprosesor, multi media, jaringan
computer dan sistem operasi. Fasilitas penunjang lainnya berupa
perpustakaan dan ruang kuliah ber-AC.
Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, juga disediakan laboratorium
praktik kerja berupa unit usaha di lingkungan UNIVERSITAS AMIKOM. Kami juga
memiliki Business Placement Center atau BPC yang merupakan pusat
informasi lowongan kerja, serta pusat pelatihan dan informasi alumni.
BPC bersama jaringan alumni atau Jala menjalin kerjasama dengan beberapa
perusahaan untuk melakukan rekrutmen tenaga kerja, papar Abidarin. jar
( )
—————————————–
Sumber: Republika Online
Sumber Site :http://e-pendidikan.net/






0 komentar:
Posting Komentar